Ada jeda selama setahun belakangan ini fix karena aku fokus, aku ada ditahun akhir SMA saat itu. Tetap dengan tujuan membanggakan ortu akhirnya aku vakum, fokus belajar, fokus ke UNAS, fokus jadi calon mahasiswa. Alhamdulillah diberi kemudahan sama yang Kuasa walaupun ada saat - saat dimana harus mengalami kekecewaan.
Setiap kejadian itu pasti ada hikmahnya
Kata-kata yang selalu terbayang saat tahu bahwa kita manusia boleh berencana, kita manusia boleh memilih, tapi dari semua itu hanya Tuhan yang tahu hasil akhirnya. Dan saat hasil akhir itu tidak sesuai dengan apa yang sudah direncanakan, kecewa sudah pasti, tapi percaya bahwa Tuhan sudah mengatur hal yang lebih baik untuk kita nantinya itu yang penting, bahwa setiap kejadian pasti ada hikmahnya, ada alasannya.
Kegagalan justru pendorong bagi kita untuk berubah menjadi yang lebih baik
Kata-kata itu yang selalu terasa maknanya waktu gagal membuat bangga orang tua, tapi bagaimana caranya saat ada kesempatan kedua, kita sudah berevolusi menjadi yang lebih baik dan belajar dari kegagalan yang dahulu. Orang bilang banyak jalan menuju Roma, juga banyak jalan menuju perguruan tinggi negeri. Gagal di SNMPTN dan tetap berjuang di SBMPTN. Bersyukur saat ini Tuhan sudah memilihkan jalan yang menurut-Nya baik untukku dan aku bersyukur karna itu.
Setahun kemudian...
Perubahan selalu terjadi
Dari siswa menjadi mahasiswa
Dari pelajar yang sehari-hari memakai seragam identik putih abu-abu menjadi pelajar yang memakai kemeja bebas namun tetap bersepatu
Dulunya hanya menghafal mars SMA sekarang menghafal mars kampus, lagu totalitas perjuangan, buruh tani dan darah juang
Dulunya menjadi yang dibela sekarang berubah menjadi yang membela masyarakat
Dari yang tadinya hanya sebagai objek perubahan sekarang berubah menjadi agen perubahan
Semua perubahan ini sangatlah terasa saat menjadi mahasiswa baru, lingkungan kampus yang begitu keras menuntut mahasiswa baru seperti aku untuk beradaptasi dengan keadaan kampus. Karena seperti hukum seleksi alam, bahwa yang tidak dapat beradaptasi maka akan tersingkir. Pertemuan dengan orang-orang baru salah satunya. Teman-teman yang aku temui berasal dari hampir seluruh wilayah Indonesia dengan adat dan watak berbeda-beda. Kalau nggak cepat-cepat beradaptasi dengan masalah satu ini, alamat bisa jadi anti sosial. Adaptasi dengan keadaan kampus yang mandiri juga penting, dulu saat SMA apa - apa diatur oleh sekolah, sekarang dengan status mahasiswa, aku dan mahasiswa lain dituntut untuk bergerak sendiri. Mulai dari acara kampus hingga kesejahteraan mahasiswa. Dulu waktu sekolah biasanya pembagian hanya berdasar kelas sekarang ada sekat antar fakultas, jurusan, bahkan angkatan, perubahan yang tidak terlalu besar namun terasa saat di kampus.
Tapi bagaimanapun, aku bersyukur karena Tuhan sudah memberi petunjuk bahwa disinilah harusnya aku berada. Walaupun disini banyak perubahan dan perbedaan, tapi di kampus tetap memakai asas kekeluargaan, contoh kecilnya adalah organisasi-organisasi mahasiwa yang dirangkul dalah satu wadah yaitu keluarga mahasiswa. Contoh lainnya adalah saat aku mendaftar di salah satu UKM ( unit kegiatan mahasiswa ), senior hanyalah julukan disana tapi pada pelaksanaannya mereka tetap menjadi satu keluarga, mereka tidak melihat apakah mereka senior atau bukan, tidak peduli mahasiswa baru ataupun yang sudah senior tetap dianggap dan diperlakukan layaknya keluarga. Kumpul bersama, sharing, belajar pun juga bersama. Inilah kehidupan kampus dari pandanganku selama menjadi mahasiswa baru di salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia, walaupun orang kebanyakan melihat bahwa kehidupan kampus keras tapi mereka belum tahu seperti apa dalamnya. Keras diluar tetapi hangat didalam hahahaha so, kampus manakah tempatku belajar sekarang?
Last, perubahan tidak selalu membawa keburukan. Asal kita bisa beradaptasi dengan perubahan itu sendiri. Dan tidak hanya aku yang mengalami perubahan itu tetapi semua orang akan mengalaminya. This is my stories, one of my new friend says never say goodbye
So, i'll be back ^^